PENDAHULUA
Latar
Belakang
Perkembangan
teknologi dewasa ini sudah sangat pesat salah
satunya di bidang otomotif.
Kenyamanan dan keamanan pengendara menjadi faktor utama disamping kehandalan
dari mesin mobil itu sendiri. Hal ini
mendorong industri-industriotomotif bersaing untuk menghasilkan suatu produk
otomotif yang berkualitas. Kenyamanan dan keselamatan pengendara kendaraan
bermotor khususnya kendaraan roda empat harus terjamin baik secara langsung
maupun tidak langsung. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tidak mengalami
gangguan yang dapat mengakibatkan cedera atau rasa sakit selama mengendarai kendaraan.
Salah satu komponen yang berperan penting dalam memberikan kenyamanan terhadap
pengendara kendaraanbermotor adalah pegas.Pegas adalah suatu komponen yang
berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan dalam berkendara[1].
Oleh karena itu, material pegas harus memiliki kekuatan elastik tinggi dan
diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Hal ini disebabkan kondisi pembebanan
yang diterima oleh pegas tersebut. Salah satu jenis pegas yang umum digunakan
pada kendaraan bermotor roda empat adalah pegas daun. Pegas daun yang telah
lama digunakan akan mengalami penurunan kualitas sifat mekanik dikarenakan
beban dinamis yang terjadi pada komponen ini. Penurunan kualitas sifat mekanik
ini menyebabkan pegas tersebut tidak layak digunakan karena akan membuat
kondisi tidak nyaman bagi pengendara. Melalui penelitian ini akan dilakukan
rekondisi material pegas daun, hal ini diharapkan dapat menjadi solusi
peningkatan kekuatan dan ketangguhan pada pegas daun yang telah terpakai. Untuk
mengembalikan sifat mekanik pegas tersebut maka akan dilakukan perlakuan panas
yang meliputi quenching dan 2
tempering pada temperatur dan waktu penahanan
tertentu. Efek dari temperatur tempering
yang bervariasi akan diamati melalui uji
mikrostruktur sedangkan sifat mekanik akan dianalisa melalui uji kekuatan tarik
dan uji kekerasan, untuk mengetahui komposisi kimia dan jenis baja pegas akan
dilakukan uji komposisi kimia. Melalui rekondisi material diharapkan mampu
memanfaatkan kembali penggunaan pegas daun pada kendaraan bermotor, sehingga
lebih hemat dalam perawatan dan mereduksi biaya suku cadang. Sifat mekanik
material pegas yang direkondisi diprediksikan mampu memenuhi kembali standar
kelayakan awal dan mempunyai umur pemakaian yang relatif sama.
Macam-macam pegas yang di bahas.
1. Pegas Daun
2. Pegas Koil
3.
Pegas
Batang Torsi (Puntir)
4.
Pegas Spiral
5.
Pegas pada klep
Pembahasan
pegas
Pegas berfungsi untuk menghilangkan
getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan jalan pada roda. Selain itu juga
menjamin roda tetap menapak pada jalan.
Pemegasan
pada kendaraan dihasilkan oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat duduk.
Massa tak terpegas
(A), meliputi:Roda, rem, aksel dan pegas bagian bawah.Massa terpegas (B), meliputi: Bodi dan semua komponen yang
melekat pada bodi, penumpang barang dan pegas bagian atas.
Kendaraan
semakin nyaman jika massa tak terpegas semakin ringan
1. Pegas Daun
Pegas daun
adalah komponen yang berfungsi untuk meredam kejutan yangditimbulkan permukaan
jalan. Pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila
dibandingkan dengan pegas lainnya seperti pegas koil dan pegas torsi.
Olehkarena itu, pegas daun banyak digunakan pada sistem suspensi belakang
padakendaraan.Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan makaditeruskan ke rumah poros belakang yang mengakibatkan pegas
daun terjadipemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elips mendekati lurus
(pemegasan pegasdaun) yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas.Untuk
memperhalus proses pemegasan pegas daun yang berlebihan makasuspensi ini
dilengkapi peredam getaran yang dipasangkan di antara penopang pegasdaun dengan
frame.Komponen utama pegas daun dan fungsinya meliputi :
Pemeriksaan pegas daun :
a. Dalam
keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada ujung –
ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b. Ujung-
ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan
Sifat
– sifat:
·
Konstruksi
sederhana
·
Dapat
meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)
·
lukan
lengan, memanjang – melintang)
Aksel
depan / belakang, tanpa / dengan penggerak roda.
Konstruksi Pegas
Daun
Pegas daun yang
umumnya digunakan pada mobil adalah bentuk semielliptikal
seperti
ditunjukkan pada Gambar 2-1. Pegas daun ini terbentuk dari
sejumlah
pelat-pelat (berbentuk seperti daun). Daun-daun ini biasanya mempunyai
ciri
dilengkungkan sehingga daun-daun itu akan melayani untuk melentur menjadi
lurus oleh
karena kerja beban.
Gambar2-1 Pegas
Daun Semieliptikal
Daun-daun itu
disatukan bersama oleh sabuk seperti gelang yang disusutkan
melingkarinya
pada posisi tengah atau dengan baut yang menembusnya di tengah.
Sabuk tersebut
menggunakan efek kuat dan kokoh, oleh karena itu panjang efektif
pegas untuk
melentur akan menjadi panjang keseluruhan pada pegas dikurangi lebardari sabuk.
Dalam hal sabuk tengah (centre bolt), dua per tiga jarak di antar
pertengahan sabuk-U (U-bolt) akan dikurangi dari panjang keseluruhan
pegas agar
mendapatkan
panjang efektif. Pegas ditumpukkan pada rumah poros dengan
menggunakan
sabuk-U.Daun yang lebih panjang dikenal sebagai daun utama (main leaf atau
masterleaf) dengan ujung dibentuk menyerupai lubang mata yang mana di
pasang denganbaut untuk mengikat pegas pada tumpuannya. Biasanya pada mata
tersebut, pegasdisematkan pada sengkang (shackle), yang juga diberikan
bantalan yang terbuat dari
Gambar2-1 Pegas
Daun Semieliptikalbahan anti gesekan seperti perunggu (bronze) atau
karet (rubber). Daun pegas yanglainnya dikenal sebagai graduated
leaves. Agar mencegah terjadinya gesekan ataudesakan pada daun yang berbatasan, ujung-ujung dari graduated
leaves diatur dalam
bermacam-macam
bentuk seperti diperlihatkan oleh Gambar 2-1. Daun utama akan melawan beban-beban lentur vertikal dan
juga beban-beban yang disebabkan bagian samping
kendaraan dan torsi, oleh karena adanya tegangan disebabkan oleh bebanbeban ini, sudah menjadi kebiasaan memberikan
dua daun dengan panjang penuh dan blok
bantalan pada daun tersusun (graduated leaves) seperti ditunjukkan pada
Gambar2-1. Jepitan pantul (rebound clips) diletakkan
pada posisi pertengahan panjang pegas,
sehingga susunan daun-daun juga ikut andil menghantarkan tegangan pada daun panjang penuh (full length
leaves) ketika pegas memantul. Tetapi
karena kondisi pemebebanan ini tidak saja pada kondisi statik melainkan juga bekerja pada kondisi beban dinamik, maka
pengecekan kekuatan bahan akibat beban kombinasi
diatas harus juga dilakukan dalam keadaan pembebanan dinamis. Sehingga teori-teori kegagalan material yang
dipakai pun juga memakai standart kemanan static dan
aman secara dinamik. Kekuatan Lelah
bahan
Dalam kehidupan
kita sehari – hari sering kita menjumpai suatu komponen
yang rusak
walaupun tanpa menerima beban yang cukup berarti. Namun komponen tersebut telah dipakai dalam kurun waktu
tertentu dengan jam kerja kontinu yang cukup
lama. Akhirtnya walupun secara pembebanan komponen tersebut telah menerima apa yang dikenal dengan beban
lelah. Yang mana kekuatan suatu bahan yang
dikenai beban lelah ini akan menjadi berkurang atau bahkan bisa dibawah harga kekuatan luluhnya. Secara umum kekuatan lelah suatu bahan
dapat dituliskan dalam bentuk Sn =
Cs.Cr.Cd.Kf(Syield)
2. Pegas Koil
Komponen ini berfungsi untuk
menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata,
penempatannya diantara lower arm dan upperr arm. Pemeriksaan pegas koil dalam
keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada bagian yang retak atau aus, ukur
tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual sesuai dengan jenis mobil yang
diperiksa .batas limit = 273 mm.
Pengujian pegas koil dalam keadaan
pegas koil terlepas ukur tinggi bebas pegas,kemudian tekan pegas dengan beban
tertentu.
Ukur kembali tinggi bebas pegas ,
bila ukuran kurang dari batas limit spesifikasi sesuai yang ditentukan maka
pegas perlu diganti, dan sebaliknya
Catatan :
a. Bila
pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat kendaraan melewati
jalan yang rata.
b. Bila
pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal
Pada saat
pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung
Sifat-sifat:
·
Langkah
pemegasan panjang
·
Tidak
dapat meredam getaran sendiri
·
Tidak
dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
·
Energi
beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
·
Dapat
dibuat pegas lembut
Penggunaan
Pada suspensi independen dan aksel rigid
3.Pegas
Batang Torsi (Puntir)
Pada saat pemegasan, pegas menerima beban
puntir
Sifat
– sifat:
·
Memerlukan
sedikit tempat
·
Energi
yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
·
Tidak
mempunyai sifat meredam getaran sendiri
·
Dapat
menyetel tinggi bebas mobil
·
Langkah
pemegasan panjang
·
Mahal
Penggunaan:
Suspensi
Independen
4.
Pegas Spiral
Pegas spiral
itu dibuat dari batang pegas khusus yang dilingkarkan membentuk spiral
dengan jalan memanaskannya. Setelah terbentuk kemudian dipanaskan secara
hati- hati untuk disepuh.Ujung yang satu dibuat sedemikian rupa guna dipasang
pada bagian rangka, sedang ujunglainnya untuk dipasang pada sumbu atau
kelengkapan suspensi menurut kebutuhan.
di sini pelapis karet sangat
diperlukan untuk menahan getaran yang terjadi, lihat gambar2.15. Kedua ujungnya
duduk pada piring dudukan (Mounting).Pegas spiral sangat praktis untuk
suspensi mobil, karena ringan, murah, tidak memakanbanyak tempat, tidak
ada gesekan dalam. Kekurangannya karena tidak ada kekakuan yanglatent
ke arah samping, sehingga memerlukan batang-batang kontrol, sendi-sendi,
untukmengendalikan roda.
Gambar2.15
5. Pegas pada klep
Pegar klep atau pir katup pada mesin memiliki
peranan penting , sebagai penekan klep agar menutup sehingga kompresi mesin
tidak sampai bocor.
Pir klep pada kondisi bebas atau tanpa tekanan
memiliki panjang sesuai spesifikasi pabrik, apabila panjangnya kurang dari
spesifikasi pabrik maka pir klep/pegas katup wajib ganti daripada mesin nanti
mengalami kebocoran kompresi.
Cara mengukur panjang pir klep bisa kita
lakukan menggunakan jangka sorong/kaliper/sketmat.
Untuk panjang pir klep mesin 2E (starlet):
4,51mm.
Perhitungan pegas yang di gunakan pada kendaraan
Untuk pegas yang tersusun
seri sebagaimana gambar di bawah ini.
Untuk pegas yang tersusun
paralel layaknya gambar aplikasi berikut :
Karena kedua pegas
mendapatkan beban yang sama maka berlaku
y1=y2= sementara F1+F2 sebab kedua pegas tersebut membagi dua
beban yang diterimanya.
Menjadikan W (beban) = F1 + F2
sehingga =
=
karena maka
=
Secara distributif,
akhirnya
Analogi sederhana bisa perhatikan gambar di bawah ini :
Daftar
pustaka
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_(kendaraan)
MAKALAH ELEMEN MESIN
PEGAS
Oleh :
I GUSTI NGURAH SINARSA PUTRA
101.03.1089
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2011